Selasa, 28 Februari 2012

Children Islamic Contest to Celebrate Mawlid


Children Islamic Contest to Celebrate Mawlid


Writing : "Children Festival Love Prophet, Muhammad Saw is my paragon"



Despite there are controversial between halal or haram to celebrate the celebration of the Prophet Muhammad's (pbuh) birthday, i think we can learn new thing to make it became beneficial, for example we can create an event to introduce our Prophet Muhammad Saw to children to love him and introduce some islamic things to children as our young muslim generation.
 On last Sunday i delivered some children (whom i was taught) in Masjid (it’s called TPA in indonesian, usually many children in Indonesia will learn AlQuran and islamic lesson in the afternoon after sholat asr). There were some contests for children as cerebration for Maulid which was held by one of Masjid (Nurul Asri), Yogyakarta, Indonesia. Some contests for many TPA around that area participated. There were Hifdzil Qur’an, painting earthenware vessel, drawing, quiz contest about Prophets and Nasyid. (^_^)            
So i think this is one of way (celebrate Maulid) to introduce our children about Islam, to love our religion, to spread knowledge about Islam, and of course to know more about our Prophet Muhammad Saw as a good example and follow Him.
PS : all comment and correctness will be appriciated including my tenses ^^ Thankyou



What creative they are! nasyid with music from stuffs







Nice Event ^_^ Happy 

painting an earthenware vessel
Drawing ^_^ She always agree if i asked her
to take a picture :D



Sabtu, 31 Desember 2011

Maksimalkan Potensi Desa Wisata di Indonesia


Tahukah Anda negara mana yang mempunyai pulau, suku bangsa dan bahasa daerah terbanyak di dunia? Indonesia! Ya memang negara kita, Indonesia. Negara yang memiliki banyak keindahan alam yang berpotensi mendatangkan wisatawan. Tentu kita perlu berfikir secara kreatif bagaimana caranya memaksimalkan potensi kepariwisataan di Indonesia sehingga mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.


Gunung Merapi menjadi salah satu tujuan pariwisata yang menarik banyak wisatawan

Pariwisata bisa dijadikan sektor yang menjanjikan jika dikelola dengan baik dan maksimal. Tapi apakah destinasi pariwisata selama ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya? Sebuah berita dari VOA tanggal 18 Desember 2011 yang berjudul “Indonesia Harus Maksimalkan Pengembangan Desa Wisata” membuat saya tergerak untuk menulis pengalaman saya melakukan KKN di Desa Ngablak, Srumbung, Magelang. [1]


United Nations World Tourism Organization (UNWTO) atau organisasi pariwisata dunia dalam berita VOA Indonesia disebutkan bahwa untuk menarik wisatawan Indonesia perlu memaksimalkan peran desa wisata. Objek Wisata yang menjadi unggulan tidak hanya semata-mata menikmati keindahan alam yang dimiliki sebuah daerah tetapi juga secara komprehensif objek wisata dapat dikembangkan dengan memberdayakan masyarakat desa. 


Kebun Salak Desa Ngablak, Srumbung, Magelang
Kerajinan dari Akar tua
Mengapa Desa Wisata diperlukan? Pengembangan destinasi pariwisata memerlukan peran masyarakat agar dapat memaksimalkan seluruh potensi yang dapat diberdayakan. Desa dimana saya pernah melakukan community development adalah sebuah Desa di kaki Gunung Merapi yang terletak di Magelang. Desa Ngablak memiliki destinasi pariwisata berupa Dam Sabo (tempat penampungan yang disiapkan untuk lahar ketika Merapi Meletus). Coba kita pikirkan, jika wisatawan hanya sekedar mampir untuk melihat Dam Sabo, tidak ada nilai ekonomi lebih yang didapati oleh masyarakat sekitar. Padahal masyarakat tersebut sebagian besar adalah petani salak yang memiliki perkebunan salak luas yang berbuah sepanjang tahun. Ini merupakan potensi yang dapat dikembangkan menjadi Wisata kebun Salak. Tidak hanya itu ternyata setelah melakukan ekplorasi lebih jauh, masyarakat Desa juga memiliki kebudayaan kesenian Hadroh dan kerajinan tangan. Tetapi selama ini masyarakat belum sadar akan pentingnya membangun dan menata desa sebagai tujuan desa wisata.




Kesenian Hadroh



















Untuk mendorong perubahan masyarakat desa, kegiatan community development bekerja sama dengan aparat Desa, Pemda dan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) melakukan penyuluhan mengenai potensi Desa Ngablak. Hal ini bertujuan pembentukan kesadaran dan opini masyarakat mengenai desa mereka, karena sebagian besar masyarakat desa belum mengenal apa itu desa wisata. Setelah dilakukan beberapa penyuluhan dan pelatihan desa wisata, masyarakat mulai tergerak untuk memanfaatkan potensi desa mereka. Disinilah pentingnya turut campur pemerintah dalam mengembangkan desa wisata di Indonesia. Pemerintah mengawali realisasi desa wisata sedangkan  masyarakat menjadi aktor penting yang akan menjalankan dan mengembangkan desa wisata. Kebijakan yang diambil pemerintah serta partisipasi masyarakat menjadi komponen penting bagi terwujudnya desa wisata.

Sosialisasi Desa Wisata

Banyak sekali tujuan pariwisata di Indonesia, hal ini menjadi potensi Indonesia menarik wisatawan lokal dan khususnya wisatawan mancanegara. Misalnya saja Pulau Komodo yang baru saja dinobatkan menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia. Semoga hal ini dapat dimanfaatkan pemerintah dan masyarakat di desa setempat agar lebih banyak lagi wisatawan tertarik berkunjung ke Indonesia, mengenal keindahan alam, makanan khas, keanekaragaman flora dan fauna, beragam suku bangsa dan budaya Indonesia. Mari kita kembangkan dan maksimalkan desa wisata guna peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.




[1]  http://www.voanews.com/indonesian/news/Indonesia-Harus-Maksimalkan-Pengembangan-Desa-Wisata-135821073.html